Mesjid Kalyan, Peninggalan Buhkara untuk Kita

Semenjak zaman dahulu, Bukhara tenar sebagai sentra peradaban Islam di Asia tengah. Salah satu format pencapaian seni arsitektur Islam yakni Mesjid Kalyan. Dalam bahasa Uzbekistan, negara yang sekarang membawahi Bukhara, kompleks rumah ibadah tersebut disebut Po-i-Kalan. Secara harfiah artinya yakni `Kaki Besar.'

Masjid Kalyan pertama kali dibangun pada 713. Memasuki tahun 1121, penguasa Dinasti Karakhnaid, Arslan Khan, menambah luas kompleks ini sehingga berdekatan dengan sentra kota. Sayang sekali, pada awal abad ke-13 balatentara Genghis Khan mencaplok Bukhara dan sekitarnya. Masjid Kalyan pun tak luput dari target mereka. Hanya Menara Kalyan yang selamat dari penyerbuan hal yang demikian.

Otoritas Bukhara menyempurnakan kompleks Mesjid Kalyan sejak tahun 1514. Barulah pada masa pemerintahan Ubaydullah Khan, pembangunannya selesai. Mesjid ini terdiri atas empat bagian (iwan) yang sungguh-sungguh besar. Pada tiap iwanitu terdapat gerbang- gerban terbuka. Sebuah gapura besar (pishtag) yang begitu cantik menjadi pintu masuk bagi para pengunjung di komponen depan.

Keseluruhan bangunan mesjid ini berbahan batu bata dari Hazarbaf. Format harga kubah masjid Kalyan membuktikan seni arsitektur Persia. Ada sekitar 288 kubah yang menaungi mesjid ini. Empat buah di antaranya nampak paling besar dan berdiri di atas tiap-tiap iwan.

Ratusan kubah itu ditopang sebanyak 208 pilar. Warna biru cerah, dengan hiasan kaligrafi ayat-ayat suci Alquran dan motif-motif mosaik berbentuk floral pada kubah-kubah itu, sekali lagi, menampakkan kesan kebudayaan Persia. Sentral kompleks masjid ini merupakan sebuah lapangan luas. Sebuah pohon rindang tumbuh di tengah-tengahnya.

Rumit Mesjid Kalyan dilengkapi dengan dua bangunan bersejarah, yakni Menara Kalyan dan Madrasah Mir-i Arab. Menara ini membumbung di sudut kompleks hal yang demikian. Warga setempat menyebutnya sebagai `menara kematian' sebab pada zaman dulu menara ini kerap diterapkan untuk eksekusi mati para kriminal.

Mereka akan dilempar dari atas menara sehingga menemui ajalnya. Tentu saja, fungsi utama Menara Kalyan yaitu sebagai tempat orang menyuarakan azan. Atau, jikalau dalam pemerintahan militer, bangunan ini difungsikan sebagai menara pantau. Menara Kalyan berbentuk silindris dengan diameter enam sampai sembilan meter.

Tinggi menara ini mencapai 46 meter. Pada permukaan dinding luarnya terdapat ornamen geometris yang indah.Di tengah-tengahnya, kelihatan guratan kaligrafi ayat-ayat Alquran, dengan warna yang serasi.

Pada 1924, beberapa dari Menara Kalyan direnovasi. Sebagian dekade kemudian, atas dukungan dana tokoh setempat, Ochil Bobomurodo, komponen bawah menara ini juga dikoreksi. Dengan demikian, pondasi Menara Kalyan dijadikan lebih kokoh.Pada 1997 atau bertepatan dengan perayaan 25 abad Kota Tua Bukhara, keseluruhan Menara Kalyan dibenarkan oleh para spesialis.

Adapun Madrasah Mir-i Arab dibentuk pertama kali pada 1536. Pencetusnya merupakan Syekh Abdullah Yamani. Pada jangka waktu hal yang demikian, dia yakni guru atau pembimbing raja Ubaydullah Khan serta si kecilnya.

Penguasa Bukhara ini memang diketahui saleh sehingga begitu gigih memajukan pengajaran agama di zonanya. Madarasah Mir-i Arab ialah yang terbesar kedua di Bukhara, yaitu sesudah Madrasah Kukeldash. Berdekatan dengan madrasah ini, terdapat makam Ubaydullah Khan, ber sebelahan dengan kuburan gurunya tersebut.

UNESCO telah mengakui rumit Masjid Kalyan sebagai website warisan dunia.